Ads 468x60px

Minggu, 23 Oktober 2011

Foto foto waktu kegiatan lomba di SMA 3 TANGSEL.
Kegiatan ini gak terlupakan. Lomba pertama kami. ahahha
The First coy :D
Dengan Semangat yang membara, kami tunjukan yang terbaik untuk semuanya.


Reade more >>

SEJARAH KOTA TANGERANG SELATAN

Logo Kota Tangerang Selatan

Kota Tangerang Selatan adalah salah satu kota di Provinsi Banten, Indonesia. Kota ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto, pada 29 Oktober 2008. Kota ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang.
SEJARAH
Pada masa penjajahan Belanda, wilayah ini masuk ke dalam Karesidenan Bataviadan mempertahankan karakteristik tiga etnis, yaitu Suku Sunda, Suku Betawi, danSuku Tionghoa.
Pembentukan wilayah ini sebagai kota otonom berawal dari keinginan warga di kawasan Tangerang Selatan untuk menyejahterakan masyarakat. Pada tahun 2000, beberapa tokoh dari kecamatan-kecamatan mulai menyebut-nyebut Cipasera sebagai wilayah otonom. Warga merasa kurang diperhatikan Pemerintah Kabupaten Tangerang sehingga banyak fasilitas terabaikan.
Pada 27 Desember 2006, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang menyetujui terbentuknya Kota Tangerang Selatan. Calon kota otonom ini terdiri atas tujuh kecamatan, yakni, Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong, Serpong Utara dan Setu.
Pada 22 Januari 2007, Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Tangerang yang dipimpin oleh Ketua DPRD, Endang Sujana, menetapkanKecamatan Ciputat sebagai pusat pemerintahan Kota Tangerang Selatan secara aklamasi.
Komisi I DPRD Provinsi Banten membahas berkas usulan pembentukan Kota Tangerang mulai 23 Maret 2007. Pembahasan dilakukan setelah berkas usulan dan persyaratan pembentukan kota diserahkan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ke Dewan pada 22 Maret 2007.
Pada 2007, Pemerintah Kabupaten Tangerang menyiapkan dana Rp 20 miliar untuk proses awal berdirinya Kota Tangerang Selatan. Dana itu dianggarkan untuk biaya operasional kota baru selama satu tahun pertama dan merupakan modal awal dari daerah induk untuk wilayah hasil pemekaran. Selanjutnya, Pemerintah Kabupetan Tangerang akan menyediakan dana bergulir sampai kota hasil pemekaran mandiri.

WILAYAH KECAMATAN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008, Kota Tangerang Selatan terdiri atas 7 (tujuh) kecamatan:
  1. Serpong dengan luas 2.404 Ha
  2. Serpong Utara dengan luas 1.784 Ha
  3. Ciputat dengan luas 1.838 Ha
  4. Ciputat Timur dengan luas 1.543 Ha
  5. Pondok Aren dengan luas 2.988 Ha
  6. Pamulang dengan luas 2.682 Ha
  7. Setu dengan luas 1.480 Ha   

Perguruan Tinggi Negeri

Perguruan Tinggi Kedinasan

Perguruan Tinggi Swasta


DAFTAR PUSAT PERBELANJAAN
  • ITC BSD Jl. Pahlawan Seribu Serpong
  • Mall WTC Matahari Serpong Jl. Raya Serpong No. 39
  • Summarecon Mal Serpong Jl. Gading Serpong
  • BSD Junction Jl Pahlawan Seribu Serpong
  • Serpong Plaza Jl. Raya Serpong KM 7
  • Bintaro Plaza Jl. Bintaro Utama Sektor 3
  • Gyant Hypermarket CBD Bintaro Jl. Boulevard Sektor 7
  • Ramayana Ciputat Jl. Dewi Sartika
  • Superindo Supermarket Ciputat Jl. W.R. Supratman
  • Pamulang Square Jl. Siliwangi
  • Giant Hypermarket Pamulang Jl.Siliwangi
  • Superindo Supermarket Pamulang Jl.Siliwangi
  • Carrefour Ciputat, Jl. RE. Martadinata Cipayung, Ciputat.

WISATA KULINER
  • Mal Teraskota Serpong pusat aneka kuliner dan hiburan
  • Bintaro 9 Walk pusat aneka kuliner di Bintaro Jaya Sektor IX

LOKA WISATA
  • Wisata hutan kota Tanah Tingal Jl Merpati Raya No. 32 B, Sawah Baru, Jombang, Ciputat
  • Situ Gintung
  • Ocean Park di kawasan BSD City
  • Taman Kota 1 Dan 2 Di BSD City
Reade more >>

LATSATGAB PASKIBRA SEKOLAH 012 DI SMAN 8 TANGSEL

foto ini adalah latsatgab ke 1 yang diadakan di SMAN 8 KOTA TANGSEL,,
LATSATGAB yaitu adalah latihan satuan gabungan yang merupakan latihan paskibra terpusat dari beberapa sekolah terdekat..
peserta latsatgab dari sekolah SMAN 1,SMAN 2,dan SMAN4 
pada tanggal 1 oktober 2011
Reade more >>

Senin, 17 Oktober 2011

SEJARAH PERKEMBANGAN PASKIBRAKA

Beberapa hari menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI pertama, Presiden Soekarno memberi tugas kepada ajudannya, Mayor M. Husein Mutahar untuk mempersiapkan upacara peringatan Detik – detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1946, di halaman Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.
Saat itulah muncul gagasan dari Mutahar untuk membentuk kelompok-kelompok pengibar bendera pusaka, yang diawali oleh lima orang pemuda-pemudi pada tahun 1946 – yang melambangkan Pancasila.
Kemudian sejak tahun 1967-1972, bendera pusaka dikibarkan oleh para pemuda utusan daerah dengan sebutan “Pasukan Penggerek Bendera Pusaka”. Baru pada tahun 1973 nama PASKIBRAKA lahir hasil dari pemikiran Idik Sulaeman yang merupakan tangan kanan Husein Mutahar. Bahkan Idik juga menciptakan seluruh atribut yang sampai sekarang dapat dilihat dalam seragam Paskibraka. Atribut itu mulai dari pakaian seragam, Lambang Anggota Paskibraka, Lambang Korps Paskibraka dan Tanda Pengukuhan.
Bentuk Seragam
Sebelum tahun 1981, bentuk pakaian seragam Paskibraka cukup sederhana. Putra dengan kemeja putih lengan panjang yang bagian bawahnya dimasukkan ke dalam celana panjang putih dengan ikat pinggang juga warna putih; Putri dengan kemeja lengan panjang dengan bagian bawah model jas.
Tapi setelah tahun 1981 dan seterusnya sampai sekarang, dengan alasan disamakan modelnya dengan seragam TNI dari kelompok 45, seragam Paskibraka mengalami perubahan. Paskibraka putra menggunakan kemeja model jas dengan gesper lebar dari kain, sementara Paskibraka putri tidak berubah. Dengan tampilan baru ini, Paskibraka memang kehilangan penampilan remajanya dan terlihat seperti orang dewasa.
Lambang Anggota
Lambang Anggota Paskibraka dikenakan di kelopak bahu baju berupa kontur warna perak di atas bulatan putih yang diletakkan pada segi empat berwarna hijau. Semula, pada kelopak bahu seragam Penggerek Bendera dikenakan lambang dengan tanda ciri pemuda dan Pramuka —karena kedua unsur inilah yang menjadi pendukung pasukan. Lambang untuk pemuda berupa “bintang segilima besar” sedangkan untuk Pramuka berupa “cikal kelapa kembar”.
Namun, karena adanya keritikan negatif maka Idik Sulaeman merancang lambang anggota Paskibraka yang baru, yang menggambarkan siapa sebenarnya Paskibraka itu.
Lambang anggota Paskibraka adalah setangkai bunga teratai yang mulai mekar dan dikelilingi oleh sebuah gelang rantai, yang mata rantainya berbentuk bulat dan belah ketupat. Mata rantai bulat berjumlah 16, begitu pula mata rantai belah ketupat.
Lambang Organisasi PASKIBRAKA
Lambang Organisasi PASKIBRAKA
Bunga teratai yang tumbuh dari lumpur (tanah) dan berkembang di atas permukaan air bermakna bahwa Anggota Paskibraka adalah pemuda yang tumbuh dari bawah (orang biasa), dari tanah air yang sedang berkembang (mekar) dan membangun. Tiga helai kelopak bunga tumbuh ke atas bermakna “belajar, bekerja dan berbakti”, sedang tiga helai kelopak ke arah mendatar bermakna “aktif, disiplin dan gembira”.
Mata rantai yang saling berkaitan melambangkan persaudaraan yang akrab antar sesama generasi muda Indonesia yang ada di berbagai pelosok (16 penjuru angin) tanah air. Rantai persaudaraan tanpa memandang asal suku, agama, status sosial dan golongan akan membentuk jalinan mata rantai persaudaraan sebangsa yang kokoh dan kuat, sehingga mampu menangkal bentuk pengaruh dari luar dan memperkuat ketahanan nasional, melalui jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan yang telah tertanam dalam dada setiap anggota Paskibraka.
Lambang Korps
LAMBANG KORPS PASKIBRAKA
LAMBANG KORPS PASKIBRAKA
Sejak 1973 sampai sekarang, Lambang Korps Paskibraka dibuat dari kain bergambar atau bordir yang langsung dijahitkan di lengan kanan seragam. Bentuknya perisai berwarna hitam dengan garis pinggir dan huruf berwarna kuning yang bertuliskan ”PASUKAN PENGIBAR BENDERA PUSAKA” dan tahun pembentukan pasukan (di ujung bawah perisai).
Di dalam perisai terdapat lingkaran bergambar sepasang anggota Paskibraka dilatarbelakangi bendera merah putih yang berkibar ditiup angin dan tiga garis horison atau awan. Makna dari bentuk dan gambar Lambang Korps Paskibraka adalah sebagai berikut:
  1. Bentuk perisai bermakna “siap bela negara” termasuk bangsa dan tanah air Indonesia, warna hitam bermakna teguh dan percaya diri.
  2. Sepasang anggota Paskibraka bermakna Paskibraka terdiri dari anggota putra dan anggota putri yang dengan keteguhan hati
  3. Bendera Merah Putih yang sedang berkibar adalah bendera kebangsaan dan utama Indonesia yang harus dijunjung tinggi seluruh bangsa Indonesia termasuk generasi mudanya, termasuk Paskibraka.
  4. Garis horison atau awan tiga garis menunjukkan ada Paskibraka di tiga tingkat, yaitu nasional, provinsi dan kabupaten/kota.
  5. Warna kuning berarti kebanggaan, keteladanan dalam hal perilaku dan sikap setiap anggota Paskibraka.
Untuk mempersatukan korps, Paskibraka di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota ditandai dengan Lambang Korps yang sama. Untuk tingkat provinsi dan kabupaten/kota, Lambang Korps harus ditambahi dengan tanda lokasi terbentuknya pasukan.
Tanda Pengukuhan
Sebagai tanda berakhirnya Latihan Kepemimpinan Pemuda Tingkat Perintis / Pemuka (sebagaimana juga berakhirnya Latihan Kepemimpinan Pemuda / Kepemudaan tingkat lain) setiap peserta dikukuhkan oleh Penanggungjawab Latihan dengan pengucapan ”Ikrar Putera Indonesia” sambil memegang Sang Merah Putih dan kemudian menciumnya dengan menarik nafas panjang sebagai “kiasan” kesediaan untuk senantiasa setia dan membelanya.
KENDIT KEPEMUDAAN
Tanda pengukuhan berupa kendit atau pita/sabuk dibuat dari kain. Kendit adalah tanda ksatria pada zaman dahulu yang mengikrarkan kesetiaannya kepada kerajaan. Sebagai pemegang kendit, para peserta latihan pun diharapkan memiliki sifat ksatria dalam pemikiran, perkataan dan perbuatannya sehari-hari.
Awalnya, pada latihan untuk Pasukan pertama sampai keempat (1968–1971) kendit Tanda Pengukuhan masih polos dengan dua warna, masing-masing hijau untuk anggota pasukan dan ungu untuk para penatar / pembina. Karena kendit warna polos menyerupai sabuk kecakapan olahraga beladiri, maka oleh Idik Sulaeman disempurnakan menjadi kendit bermotif.
Motif tersebut berupa gambar rantai bulat dan belah ketupat seperti pada Lambang Anggota, dengan jumlah masing-masing 17 untuk rantai bulat dan rantai belah ketupat. Setiap mata rantai bulat maupun belah ketupat diisi dengan huruf yang membentuk kalimat ”PANDU INDONESIA BER-PANCASILA”.
Semula, ukuran lebar dan panjang kendit adalah 5 cm dan 17 cm, untuk melambangkan angka tanggal 17 (dari 17 Agustus 1945) dan 5 (jumlah sila dalam Pancasila). Namun, karena kesulitan teknik pencetakan motifnya, ukuran kendit baru dengan motif rantai dan huruf diubah menjadi lebar 5 cm dan panjang 14 dm (140 cm).
Tanda pengukuhan berupa lencana digunakan untuk pemakaian harian. Sebelum 1973, lencana ini hanya berupa merah putih —tanpa gambar garuda— dengan ukuran tinggi 2 cm dan panjang 3 cm. Lencana yang dipakai sejak 1973 sampai saat ini berbentuk persegi berukuran tinggi 1,8 cm dan panjang 4 cm, dengan tanda merah-putih di sebelah kanan dan Garuda di sebelah kiri (dilihat dari sisi pemakainya, bukan dari depan). Ukuran lencana untuk Penatar (warna ungu) sedikit lebih kecil, yakni tinggi 1,5 cm dan panjang 3,5 cm.
Warna dasar di belakang Garuda disesuaikan dengan jenis latihannya, atau dengan kata lain sama dengan warna dasar kenditnya.
[LIST]
• Warna hijau untuk Latihan Perintis/Pemula Pemuda
• Warna merah untuk Latihan Pemuka Pemuda
• Warna coklat untuk Latihan Penuntun Pemuda
• Warna kuning untuk Latihan Pendamping Pemuda
• Warna ungu untuk Latihan Penatar Kepemudaan
• Warna abu-abu untuk Latihan Penaya Kepemudaan
Kedua Tanda Pengukuhan, digunakan dengan ketentuan yang berbeda. Lencana pengukuhan dikenakan pada baju setinggi dada sebelah kiri (di atas saku kiri baju), baik pada seragam maupun baju biasa sehari-hari. Sedangkan kendit, dililitkan ke pinggang dan disimpulmatikan dibagian depan (perut) dan hanya dikenakan saat menghadiri upacara pengukuhan, tidak untuk sehari-hari.

(dikutip dari buletin paskibraka ‘78)
Reade more >>

Kamis, 13 Oktober 2011

XI IPA 1

Pertama masuk kelas XI IPA 1, suasananya tuh rame banget deh *udah kayak pasar. ckckck
tapi seru sih, jadi gak krik krik deh :D

Bukan cuma rame aja, XI IPA 1 juga kompak orang-orangnya. pada asik deh. ahahaha
Waktu pertama masuk kelas aku gak terlalu kenal sama orang-orangnya, tapi lama lama aku juga kenal sama mereka semua walaupun kadang kadang ada yang aku lupa namanya. hehehehe

Yang aku kenal dikelas waktu pertama masuk tuh alumni X.5, farah, ika, dita, sama orang orang yang eksis disekolahan. ahahha
Parah banget dah aku. ckckck

Tapi kalau sekarang aku udah mulai kenal ko sama mereka, aku juga udah bisa berbaur sama mereka.
bukan cuma murid muridnya aja yang pada gokil, tapi wali kelas IPA 1 juga gak kalah gokilnya dong :D
Wali kelas IX IPA 1 itu Bu Teti, dia orangnya baik, ramah, rajin lagi. *kagum. Dia tuh orangnya asikk, gokil, lincah pula. ahahahha

<3 LOVE XI IPA 1 <3
Reade more >>

Rabu, 05 Oktober 2011

I Love Paskibra

Senangnya masuk paskibra. Orangnya pada asikk, juga pada ngerti perasaan aku..
Semenjak aku masuk paskibra, aku merasa punya keluarga baru, jadi ngerasa bukan cuma dirumah aja punya keluarga, tapi disekolah juga tapi tepatnya sih diorganisasi. hal terindah yang aku temukan dipaskibra itu, rasa kebersamaan dan kekeluargaannya. Itu yang buat aku semangat dan bertahan dipaskibra, dan dengan aku masuk paskib, aku juga jadi punya banyak teman, bukan hanya disekolah sendiri aja, tapi dari luar sekolahpun ada. pokoknya paskib itu the BEST banget deh.. I LOVE PASKIBRA :*
Reade more >>

My Playlist


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com